Rindu

Belakangan ini entah kenapa gue jadi orang yang puitis.

Jangan ketawa.

Seriusan. Akhir-akhir ini gue lagi sering baca-baca sastra lama gitu seperti karangan-karangan pusinya Chairil Anwar, Sapardi Djoko Darmono, Goenawan Muhammad. Wah gila sih. Karyanya bikin gue meleleh. Gue heran sama karya-karya puisi mereka. Puisi mereka memilik makna yang dalam. Ya, gak kaya gue. Gue bikin puisi mentok-mentok paling ngomongin soal Banci. Naluri memang tidak bisa dibohongi.

Ehm. Sori.

Gue juga udah sebulan ini baca-baca bukunya Sapardi Djoko Darmono "Hujan Bulan Juni" dan Seno Gumira Ajidarma "Sepotong Senja Untuk Pacarku". Ahhhhhh GILAAA. Majasnya bagus-bagus banget. Penganalogian dan diksinya udah tingkat Olimpiade! Kalo diungkapin pake bahasa Inggris itu udah peri-peri owsom

Ya gitu deh pokoknya gue jadi makin jatuh cinta sama sastra. Gara-gara baca buku kayak gini gue malah jadi sering-sering post kata-kata bijak gitu di Instagram. Hahaha.

Sebenernya hari ini gue lagi pingin ngebahas tentang puisinya pak Subagio Sastrowardoyo. Judulnya 'Rindu'. Jujur, puisinya benar-benar lagi tepat banget sama perasaan gue sekarang. Gue sedang banyak merindu. Gue merindukan masa-masa saat gue masih duduk di bangku SMP. Gue meridukan suasana-suasana saat gue masih kelas 9. Ketika gue sedang enak-enaknya menulis, senang-senangnya main sama sahabat-sahabat gue, dan....

Gue merindukan dia. Cewek yang gue sukai semenjak gue melepas si Mercy.

Rindu
Subagio Sastrowardoyo

Rumah kosong
Sudah lama ingin dihuni
Adalah teman bicara; Siapa saja atau apa
Jendela, kursi
atau bunga di meja
Sunyi, menyayat seperti belati
Meminta darah yang mengalir dari mimpi

Puisi diatas, really hits me. Jujur, si Cewek ini udah gue suka hampir 4 tahun dan begonya sampai sekarang gue gak tau gimana cara mengungkapkannya. Selama ini gue hanya menyukai dia dari jauh, mengamatinya, dan mencintainya sebatas punggung. Si Cewek ini juga sempat menjadi alasan mengapa gue melepas si Mercy ini. Gue gak tau lagi harus gimana. Dia sekarang sudah sangat jauh. Sangat-sangat-sangat jauh.

Gue kesulitan menggapainya.

Gue udah berusaha untuk melupakan dia. Mencari wanita-wanita lain yang bisa menggantikan dia. Tapi tetep aja. Ibarat mencari sebuah sepatu di Yogya Plaza. Sampai saat ini, gue belum bisa menemukan yang 'pas'.

Dan gilanya, puisi ini bisa menggambarkan apa yang sekarang rasakan. Ya, begitu. Gue itu kayak sendirian di rumah kosong yang sunyi. Mencari-cari teman bicara, tapi hanya ada jendela, kursi dan bunga di meja yang hanya bisa membisu. Menyaksikan gue yang sedang menunggu 'dia'. Si Cewek yang sudah mengisi hati gue selama 4 tahun ini. Sayangnya, sampai saat ini dia tak pernah datang dan perlahan, sunyi mulai menyayat seperti belati.

Rasanya, benar-benar sakit.

Tapi jujur gue juga gak sengaja bisa kenal sama Cewek ini. Gue bertemu dia dengan keajaiban dan keinginan semesta yang Tuhan berikan. Hanya berawal dari liat ask.fm-nya, lalu shalat zuhur, berdoa iseng-iseng minta dikenalkan Tuhan dengan dia dan besoknya tiba-tiba udah kenal. 

Gue gak tahu cinta bisa sesimpel itu.

Gue tau, ini kesannya seperti mengada-ngada. Tapi ya memang seperti itu adanya, gue aja malah aneh bisa ketemu dia. Wong, cuma iseng to? Minta dikenalkan saja oleh Tuhan. Ajaibnya doa gue langsung terkabul. Aneh.


Musikalisasi oleh Banda Neira :


Jujur, ketika gue sudah melepas Mercy dan mulai yakin untuk menyukai dia gue sempat bertanya kepada diri gue sendiri. Apa benar dia yang selama ini gue cari? dan Apakah dia akan menjadi bagian dari sisa hidup gue atau dia hanya akan menjadi sebuah bab yang akan gue tulis di dalam sebuah buku yang bukan lain seperti Mercy?

Banyak orang bilang cara terbaik untuk melupakan seorang wanita adalah menulisnya kedalam sebuah buku. Sekarang, gue sedang menulis sebuah buku tentangnya dan untuk menulis sepatah kata pun rasanya sangat berat.

Dan...

Sementara itu...

Rindu ini menyayat hati gue semakin dalam.

4 comments:

  1. beberapa bulan yang lalu aku pernah buat nyoba menyukai dan memahami puisi, karena yaa.. orang yang aku suka kebetulan emang suka banget sama puisi, apalagi puisi2nya sapardi djoko damono itu.
    tapi sampai aku bubar sama dia, yang tersisa cuma pertanyaan "cara baca buku puisi gimana sih?"

    ReplyDelete
  2. Wah jadi sekarang sama Mercy udah nggak nyari2 lagi nih? Gila sih itu lumayan banget 4 tahun ya. ._.

    ReplyDelete
  3. "Selamat siang Bos 😃
    Mohon maaf mengganggu bos ,

    apa kabar nih bos kami dari Agen365
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Silahkan di add contact kami ya bos :)

    Line : agen365
    WA : +85587781483
    Wechat : agen365


    terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"

    ReplyDelete

Thank's for reading reader's!. Jangan lupa ninggalin jejak. Gak perlu nempatin link blog lo di komentar. Kalau sering-sering mampir, nanti dikunjungi balik kok!. Hati senang, kamu riang, lepas kutang~. -@rifqiaakram